Sabtu, 30 Juli 2016

5 hal yang harus kalian tahu tentang film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck



Tahun 2013 lalu kita sempat digegerkan dengan film terbaru produksi oleh Soraya Intercine Film. Dalam pembuatan film ini, ternyata terdapat hal-hal yang harus kalian ketahui tentang film yang diadaptasi dari novel ini.

1. Film termahal
Film ini diproduksi oleh Soraya Intercine Film dan disutradarai oleh Sunil Sorta serta diproduseri oleh Ram Soraya. Film ini menjadi film termahal yang pernah dibuat oleh Soraya Intercine Film dan menghabiskan waktu selama lima tahun untuk pengerjaannya. Bisa dilihat bagi yang telah melihat film ini bahwa begitu megahnya film ini dibuat dan dikerjakan sampai saya saja bahkan tak percaya bahwa ini memang film buatan Indonesia karena memang film ini patut diacungi jempol untuk film Indonesia yang kreativitasnya sudah semakin menurun.

2. Diadaptasi dari novel terlaris
Film ini ternyata diadaptasi dari novel karya Buya Hamka yang berjudul sama yakni Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Buya Hamka sendiri adalah seorang penulis dan penyair pada angkatan balai pustaka. Selain novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini, Buya Hamka juga telah menerbitkan beberapa novel yang juga pernah dijadikan dalam sebuah film yaitu novel Di Bawah Lindungan Kabah, namun dalam pembuatan novel ini, novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck memang satu-satunya novel karya Buya Hamka yang paling laris saat itu walaupun saat itu Buya Hamka sempat dicap sebagai plagiat pada zamannya.

3. Diperankan oleh aktor/aktris terkenal
Film Tenggelamnnya Kapal Van Der Wijck ini diperankan oleh aktor Herjunot Ali dan aktris Pevita Pearce. Seperti yang diketahui bahwa Herjunot Ali adalah aktor yang terkenal dengan pembawaan aktingnya yang puitis dan tepat dalam film ini karena novel ini masih berbau sastra dan hangat dengan puisi-puisi yang terlontar. diketahui juga bahwa Herjunot Ali ini juga ternasuk ke dalam salah satu aktor termahal dan terbaik. Lalu Pevita Pearce juga tak kalah menakjubkan. Mempunyai paras yang cantik dengan penampilan yang menarik tentu sangat cocok untuk memerankan tokoh utama wanita yang diceritakan adalah seorang gadis tercantik se Batipu dan juga anak dari kepala suku Batipu.

4. Alur cerita yang kompleks dan berbeda
Jika beberapa film biasanya bercerita tentang perjodohan yang ditolak dan akhirnya kabur lalu menikah diam-diam dan berakhir bahagia, maka berbeda dengan film ini. Film ini menceritakan tentang seorang pria bernama Zainuddin yang tidak memiliki identitas mencintai gadis tercantik se Batipu yang tak lain adalah anak dari kepala desa tempat mereka tinggali. Kepala desa tak menyetujuinya dan menjodohkan gadis tersebut dengan pemuda kaya. Zainuddin pun mengetahui pernikahan tersebut dan dia tak putus asa. Dia berusaha bangkit dan memulai hidup baru sebagai seorang penulis buku. Tak lama Zainuddin terkenal dan bertemu lagi dengan Hayati yang masih memiliki suami yang tak lain adalah teman Zainuddin sendiri. Tiba-tiba suami Hayati bangkrut dan meninggal dan Hayati ingin kembali ke pelukan Zainuddin, namun Zainuddin menolak lantaran masih sakit hati. Setelah itu, Hayati menaiki Kapal Van Der Wijck untuk kembali ke kampungnya dan tanpa sadar kapal tersebut tenggelam dan Hayati meninggal dunia. Cerita cinta yeng menyedihkan, namun sejati bila dilihat dari alur dan isi cerita.

5. Kental akan budaya
 Film ini sangat kental akan budaya dimana menceritakan tentang budaya Minangkabau yang jika seorang pria tidak memiliki identitas, maka pria tersebut tidak layak mendapatkan wanita lajang yang asli dari suku Minagkabau dan anak dari kepala desa harus menikah dengan pria yang lebih mampu atau mapan dari wanita tersebut maupun dari keluarga si wanita tersebut.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Tenggelamnya_Kapal_Van_der_Wijck_(film)
http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/850678/big/c52200323fa57c16c5e5ce8ca4bcc9dfa-kapal-van-der-wijck-poster-2.jpeg

#7dayspenitiblogging

Tidak ada komentar:

Posting Komentar